Rabu, 08 Juni 2011
Saat kita ingin menyerah
Saat kita ingin menyerah
Sahabat, hidup tak selamanya berjalan dengan mulus. Ada kalanya kita harus dihadapkan dengan masalah yang entah mengapa rasanya tak ada hentinya. Ada kalanya kita merasa sangat lelah dan merasa ingin menyerah kalah. Ada kalanya kita merasa beban yang kita tanggung rasanya kian berat dari hari ke hari.
Yakinlah, bahwa semua yang kita rasakan itu manusiawi. Dan... untuk memompa kembali semangat kita, berikut ini aku tuliskan disini kata-kata pencerahan yang aku terima dari seorang sahabat via email. Semoga saja dapat berguna bagi sahabat semua.
Semua ada waktunya sendiri-sendiri.
Semua akan indah tepat pada waktunya.
Tuhan tak akan terlambat, juga tak akan lebih cepat.
Tuhan tahu beberapa hal yang dapat mendorongmu untuk tetap bertahan !
Jika kau merasa lelah dan tak berdaya dari usaha yang sepertinya sia-sia, Tuhan tahu betapa keras engkau sudah berusaha.
Ketika kau sudah menangis sekian lama dan hatimu masih terasa pedih, Tuhan sudah menghitung airmatamu.
Jika kau pikir bahwa hidupmu sedang menunggu sesuatu dan waktu serasa berlalu begitu saja, Tuhan sedang menunggu bersama denganmu.
Ketika kau merasa sendirian dan teman-temanmu terlalu sibuk untuk menelepon, Tuhan selalu berada disampingmu.
Ketika kau pikir bahwa kau sudah mencoba segalanya dan tidak tahu hendak berbuat apa lagi, Tuhan punya jawabannya.
Ketika segala sesuatu menjadi tidak masuk akal dan kau merasa tertekan, Tuhan dapat menenangkanmu.
Jika tiba-tiba kau dapat melihat jejak-jejak harapan, Tuhan sedang berbisik kepadamu.
Ketika segala sesuatu berjalan lancar dan kau merasa ingin mengucap syukur, Tuhan telah menolongmu.
Ketika sesuatu yang indah terjadi dan kau dipenuhi ketakjuban, Tuhan telah tersenyum padamu.
Ketika kau memiliki tujuan untuk dipenuhi dan mimpi untuk digenapi, Tuhan sudah membuka matamu dan memanggilmu dengan namamu.
Ingat bahwa di manapun kau atau ke manapun kau menghadap...... Tuhan selalu akan tahu.
Ketika Anda Ingin Menyerah
Ketika Anda Ingin Menyerah...
Ketika Anda ingin menyerah… tengoklah ke belakang. Lihatlah kalau Anda sudah melangkah terlalu jauh hingga berada di tempat yang sekarang, jika perlu ukur jaraknya. Lihat betapa banyak rintangan yang telah Anda lewati. Ingatlah betapa berat perjuangan Anda. Perhatikan luka-luka di sekujur tubuh dan jiwa Anda, beberapa telah mengering dan beberapa yang lainnya masih terasa sakit.
Ketika Anda ingin menyerah… dan ingin mengumumkan bahwa Anda tidak bisa, ingatlah wajah orang-orang yang memberikan kepercayaan kepada Anda. Mereka menyerahkan tugas itu kepada Anda sepenuhnya karena mereka percaya Anda bisa melakukannya, Anda bisa mencapai apa yang mereka harapkan. Lalu mengapa Anda tidak percaya pada diri Anda sendiri? Lalu mengapa Anda berpikir untuk mengkhianati kepercayaan mereka? Apakah tujuan Anda memang untuk menyakiti mereka? Mengecewakan mereka? Tidak, kan?
Ketika Anda ingin menyerah... dan merasa kegagalan yang Anda dapatkan rasanya sudah kelewatan, coba baca kembali kisah seseorang-yang-tidak-bosan-gagal, Thomas Alva Edison, atau kisah seorang mahasiswa-hampir-gagal, Alexander Flemming, di cover belakang buku Sains anak SMP. Coba tanyakan pada mereka,
Anda : hey, kalian, kenapa kalian tidak menyerah dan bunuh diri saja waktu kalian gagal?
(Bayangkan) mereka menjawab : pertanyaan bodoh! Kalo kita menyerah dan bunuh diri, lo nggak bakal baca kisah kita di sini. Jangankan baca, ngeliat buku di depan lo aja harus nyalain lampu minyak dulu, atau mungkin lo nggak bakal bisa berada di sini sekarang karena lo dan orang-orang sedunia sekarat kena penyakit aneh-aneh karena nggak ada penisilin.
Anda : halaah, palingan orang lain juga bisa bikin lampu dan penisilin begituan. Ilmuwan yang lebih hebat tuh banyak, meen.
(Bayangkan) mereka menjawab lagi : Emang banyak sih yang lebih hebat,tapi nggak aka nada yang bisa menciptakan sesuatu seperti yang kita ciptakan, karena nggak ada yang punya keyakinan sekuat kita, kepercayaan diri sebesar kita, dan usaha sekeras kita.
Nah, dengarkan kata-kata mereka. Katakan pada diri Anda, “Wahai diriku, kamu bisa melakukannya. Aku percaya padamu. Ayo kita berusaha lagi.”
Ketika Anda ingin menyerah… ingatlah, Allah memperhitungkan sekecil apapun usaha yang dilakukan hamba-Nya dan pada akhirnya akan memberikan hasil sebagai bayarannya… secara lunas.
Ketika Anda ingin menyerah… pejamkan mata Anda. Bayangkan Anda telah berhasil mencapai tujuan dan bersujud syukur dengan penuh khidmat. Rasakan sensasi kemenangan itu. Lalu buka mata Anda. Sadarilah bahwa Anda sudah dekat dengannya.
Ketika Anda ingin menyerah… jangan turuti keinginan Anda itu. JANGAN MENYERAH!
Belajar dari Air
Jika Anda sekarang sedang frustrasi karena telah berjuang dan melakukan yang terbaik, tetapi masih belum mendapatkan apa yang Anda harapkan, jangan berkecil hati. Kebanyakan orang ketika mereka tidak kunjung memperoleh hasil sesuai harapan, mereka akan melambaikan sapu tangan putih dan menyerah.
Hal ini wajar dan kadang tidak terelakkan, karena manusia cenderung patah semangat ketika hasil yang buruk terus berdatangan meskipun mereka telah berbuat yang terbaik. "Untuk apa lagi saya meneruskan ini semua. Saya sudah mengerahkan seluruh tenaga, waktu dan pikiran saya, tetapi apa yang saya dapatkan sungguh mengecewakan. Lebih baik saya berhenti sampai di sini saja", adalah pernyataan yang sering sekali diucapkan seseorang yang sebentar lagi akan berhenti dan menyerah kalah dalam perjuangannya meraih impian.
Kadang, Anda akan diuji apakah Anda benar-benar serius terhadap apa yang sangat Anda impikan. Ujian itu akan datang dalam bentuk berbagai halangan, rintangan, kegagalan dan hal-hal menyakitkan yang mungkin membuat Anda tidak dapat bertahan lebih lama lagi. Itulah sebabnya mengapa orang yang berhasil melewati ujian itu sungguh sedikit. Dan mereka yang berhasil lulus dalam ujian itu berhak atas apa yang selama ini mereka impikan.
Menyerah adalah pilihan yang mungkin sangat mudah diambil oleh siapapun. Tapi, menyerah juga tidak akan membuat Anda jauh lebih baik. Apakah Anda rela apa yang selama ini telah Anda perjuangkan harus Anda kubur dalam-dalam hanya karena ingin MENYERAH? Anda mungkin masih ingat, ketika pertama kali memutuskan dan bertekad untuk sukses atau meraih sebuah impian, Anda begitu menggebu-gebu. Api semangat yang begitu membara mengubah Anda menjadi begitu termotivasi. Tetapi, seiring berlalunya waktu ketika Anda terus menemui kegagalan, api yang membara menjadi padam. Saat api padam, mungkin itulah saat Anda menyatakan Anda ingin menyerah.
Jika Anda ingin menyerah, maka saya ingin Anda belajar dari air yang mengalir. Pergilah ke sungai yang deras atau bayangkan sungai dalam pikiran Anda.
Air terus mengalir ke satu arah, tidak peduli apa yang terjadi. Ketika ada batu besar di tengah-tengah, apakah air akan menyerah dan berhenti mengalir? Apakah air akan berkata, "Ada batu besar di depan, lebih baik saya menyerah dan berbalik"?
Air itu akan tetap mengalir melewati batu dengan mengalir ke sisi kiri dan kanan batu. Meskipun Anda menghalangi air dengan membuat penahan di sepanjang sungai, air akan tetap mengalir. Seperti layaknya bendungan, meskipun air ditahan, ia akan terus mengalir dan dalam waktu lama akan berkumpul lebih tinggi dari bendungan dan berhasil mengalir keluar. Hebatnya, semakin ditahan, kekuatan air akan semakin besar sehingga dapat membangkitkan listrik.
Air tidak pernah berpikir untuk berbalik arah. Air tidak pernah berhenti untuk mengalir hanya karena ada beberapa penahan di depannya.
Anda juga bisa belajar dari prinsip air yang mengalir. Anda harus terus maju dan berjuang demi impian Anda. Jika menemui rintangan yang berat, maka Anda bisa mengambil jalan lain dan melewatinya, seperti air yang mengalir melewati sisi kiri dan kanan batu. Air tidak pernah mundur, Anda juga tidak boleh mundur, karena mundur itu lebih mudah daripada terus maju.
Air juga tidak pernah takut jika sudah berada di tepi air terjun. Ia akan terus mengalir dan jatuh ke bawah dan kemudian terus mengalir maju ke depan. Begitu juga, ketika Anda menemui sesuatu hal yang sangat membuat gentar, maka Anda harus berani menghadapinya daripada menghindari dan memutuskan untuk menyerah.
Semoga air yang mengalir ini bisa mengubah diri Anda dari yang pesimis dan mudah menyerah menjadi pribadi yang tegar, optimis dan selalu bangkit dari kegagalan untuk menuju tujuan akhir di mana Anda ingin berada.
Langganan:
Postingan (Atom)